Pembahasan Soal 16 :
Perhatikan wacana berikut!
Misteri luar angkasa telah menarik perhatian manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Hingga saat ini manusia berhasil mengirimkan misi ke planet-planet lain. Bintang-bintang nun jauh di angkasa raya telah pula dapat dilihat dan dianalisis sehingga menjadi ilmu pengetahuan yang makin menarik Ilmuwan muslim yang turut mengembangkan ilmu tersebut pada zaman Dinasti Abbasiyah di antaranya adalah:
Jawaban :
Ilmuwan Muslim yang turut mengembangkan ilmu astronomi pada zaman Dinasti Abbasiyah di antaranya adalah:Muhammad bin Musa al-Khwarizmi (780-850 M)
Al-Khwarizmi adalah seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari Khwarizm, sebuah wilayah yang saat ini terletak di Uzbekistan. Ia dikenal sebagai bapak matematika dan astronomi Islam. Al-Khwarizmi telah menulis banyak karya dalam bidang matematika dan astronomi, termasuk Al-Jabr wa al-Muqabilah (al-Jabar), yang merupakan buku pertama yang membahas tentang aljabar.Al-Battani (858-929 M)
Al-Battani adalah seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari Harran, sebuah wilayah yang saat ini terletak di Turki. Ia dikenal sebagai salah satu astronom terbesar dalam sejarah. Al-Battani telah melakukan berbagai pengamatan astronomi yang akurat, termasuk perhitungan tentang panjang tahun matahari, kemiringan sumbu bumi, dan pergerakan planet-planet.Al-Biruni (973-1048 M)
Al-Biruni adalah seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari Khwarizm. Ia dikenal sebagai seorang polymath yang menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk matematika, astronomi, geografi, dan sejarah. Al-Biruni telah melakukan berbagai penelitian astronomi, termasuk perhitungan tentang jarak antara bumi dan matahari.Ibnu Sina (980-1037 M)
Ibnu Sina adalah seorang ilmuwan Muslim yang berasal dari Persia. Ia dikenal sebagai seorang polymath yang menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat. Ibnu Sina telah menulis banyak karya dalam bidang astronomi, termasuk kitab Al-Qanun fi al-Tibb (The Canon of Medicine), yang merupakan buku teks kedokteran paling berpengaruh di dunia selama berabad-abad.
Ilmuwan-ilmuwan Muslim tersebut telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan ilmu astronomi. Kontribusi mereka telah membantu umat manusia untuk memahami lebih baik tentang alam semesta.
Pembahasan Soal 17 :
Pada masa Abbasiyah, ilmu astronomi, yang mempelajari ruang angkasa dan pergerakan benda langit juga berkembang yang ditandai dengan adanya astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe atau alat penunjuk arah berdasarkan posisi bintang dan matahari. Nama tokoh tersebut adalah...
Jawaban :
Astronom Islam yang pertama kali menyusun astrolobe adalah Muhammad Al-Fazari. Al-Fazari adalah seorang astronom dan matematikawan Muslim yang berasal dari Baghdad. Ia hidup pada abad ke-8 M, pada masa pemerintahan Khalifah Harun al-Rasyid.
Al-Fazari menyusun astrolobe berdasarkan prinsip-prinsip astronomi yang telah dikembangkan oleh ilmuwan Yunani, seperti Ptolemaeus. Astrolobe buatan Al-Fazari merupakan alat yang sangat akurat dan telah digunakan oleh para astronom dan pelaut selama berabad-abad.
Selain menyusun astrolobe, Al-Fazari juga melakukan berbagai pengamatan astronomi, termasuk perhitungan tentang panjang tahun matahari dan kemiringan sumbu bumi. Ia juga menulis beberapa karya dalam bidang astronomi, termasuk kitab Al-Sindhind, yang merupakan terjemahan dari kitab astronomi India.
Kontribusi Al-Fazari dalam bidang astronomi sangat besar. Ia telah membantu umat manusia untuk memahami lebih baik tentang alam semesta.
Pembahasan Soal 18 :
Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abbasiyah adalah...
Jawaban :
Hikmah mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abbasiyah adalah sebagai berikut:Memahami peran penting ilmu pengetahuan dalam kemajuan peradaban Islam. Peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa Abbasiyah, dan salah satu faktor yang mendorong kemajuan tersebut adalah perkembangan pesat ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah, kita dapat memahami bagaimana ilmu pengetahuan berperan dalam kemajuan peradaban Islam.Mengambil inspirasi dari semangat dan dedikasi para ilmuwan Muslim. Para ilmuwan Muslim pada masa Abbasiyah memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka tidak takut untuk berpikir kreatif dan menantang pemikiran yang sudah ada. Dengan mempelajari sejarah mereka, kita dapat mengambil inspirasi dan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.Menyadari pentingnya dukungan pemerintah terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa Abbasiyah, para khalifah memberikan dukungan yang kuat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Mereka mendirikan perpustakaan besar, Baitul Hikmah, dan mendanai penerjemahan buku-buku asing ke dalam bahasa Arab. Dukungan pemerintah ini sangat penting dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan.Membangun rasa percaya diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Ilmuwan Muslim pada masa Abbasiyah telah memberikan banyak kontribusi penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari sejarah mereka, kita dapat membangun rasa percaya diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan mengikuti jejak mereka.Mendorong kerja sama internasional dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa Abbasiyah, para ilmuwan Muslim bekerja sama dengan ilmuwan dari berbagai negara, seperti Yunani, Persia, dan India. Kerja sama internasional ini sangat penting dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan.
Dengan mempelajari sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Abbasiyah, kita dapat memperoleh banyak hikmah yang berharga. Semoga hikmah-hikmah ini dapat kita gunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban Islam.