Pembahasan Latihan Soal Bab. 5. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Masa Abbasiyah (750-1258 M) Part 2


Pembahasan Soal 6 :
Tokoh ini dikenal sebagai bapak ilmu kimia. Ia membagi benda atas tubuh (emas dan perak), nyawa (sulphur dan arsenik) dan akal (mercury dan sal amoniak). Memberikan petunjuk dasar-dasar penguapan (evaporation), penyaringan (filtration), penghalusan (sublimation), pencairan (melting) distillation dan crystallization. Tokoh tersebut adalah.....

Jawaban :
Tokoh yang dimaksud adalah Jabir bin Hayyan. Ia lahir di Kufah, Irak, pada tahun 721 M. Jabir bin Hayyan adalah seorang ilmuwan, filsuf, dan ahli kimia Muslim. Ia dikenal sebagai bapak ilmu kimia modern karena kontribusinya yang besar dalam mengembangkan ilmu kimia.

Jabir bin Hayyan membagi benda atas tubuh (emas dan perak), nyawa (sulphur dan arsenik) dan akal (mercury dan sal amoniak). Pembagian ini didasarkan pada teori alkimia yang berkembang pada masa itu. Alkimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan materi dari satu bentuk ke bentuk lain.

Jabir bin Hayyan juga memberikan petunjuk dasar-dasar penguapan (evaporation), penyaringan (filtration), penghalusan (sublimation), pencairan (melting) distillation dan crystallization. Petunjuk-petunjuk ini sangat penting dalam perkembangan ilmu kimia modern.
Berikut adalah beberapa kontribusi Jabir bin Hayyan dalam ilmu kimia:
Menciptakan metode-metode baru dalam eksperimen kimia, seperti distilasi, sublimasi, dan kristalisasi.
Menemukan asam sulfat, asam klorida, dan asam nitrat.
Meneliti sifat-sifat logam dan mineral.
Menulis lebih dari 200 buku tentang kimia, yang banyak di antaranya masih digunakan hingga saat ini.
Jabir bin Hayyan adalah salah satu ilmuwan Muslim yang paling berpengaruh dalam sejarah. Kontribusinya dalam ilmu kimia sangat besar dan telah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan ilmu kimia modern.

Pembahasan Soal 7 :
Di antara cendikiawan muslim yang menjadi pakar dalam bidang matematika, ada yang dianggap sebagai penemu angka nol. Tanpa adanya angka nol, maka bisa dipastikan akan mengalami banyak kesulitan dalam hitungan matematika. Nama tokoh tersebut adalah adalah....

Jawaban :
Tokoh yang dimaksud adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khwarizm, Persia, pada tahun 780 M. al-Khawarizmi adalah seorang ilmuwan, matematikawan, astronom, dan ahli geografi Muslim. Ia dikenal sebagai penemu angka nol dan bapak aljabar.

al-Khawarizmi memperkenalkan angka nol ke dunia Barat melalui karyanya yang berjudul al-Jabr wa al-Muqabalah (Penyelesaian Masalah dengan Pembagian dan Pengurangan). Dalam karyanya ini, al-Khawarizmi menggunakan simbol 0 untuk mewakili angka nol.

Kontribusi al-Khawarizmi dalam bidang matematika sangat besar. Ia juga mengembangkan sistem desimal dan memperkenalkan konsep aljabar. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi rujukan bagi para ilmuwan Eropa pada masa Renaisans.
Berikut adalah beberapa kontribusi al-Khawarizmi dalam bidang matematika:
Memperkenalkan angka nol ke dunia Barat
Mengembangkan sistem desimal
Memperkenalkan konsep aljabar
Menulis buku tentang trigonometri, geometri, astronomi, dan geografi
Al-Khawarizmi adalah salah satu ilmuwan Muslim yang paling berpengaruh dalam sejarah. Kontribusinya dalam bidang matematika telah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan matematika modern.

Namun, perlu dicatat bahwa angka nol sebenarnya sudah ada di India sebelum al-Khawarizmi. Brahmagupta, seorang matematikawan India, telah menggunakan angka nol dalam karyanya yang berjudul Brahmasphutasiddhanta pada abad ke-7 M. al-Khawarizmi hanya memperkenalkan angka nol ke dunia Barat dan mengembangkannya menjadi sistem desimal yang kita gunakan saat ini.

Pembahasan Soal 8 :
Nama-nama tokoh bani abbasiyah berikut ini : 1) Al-Mas'udi 2) Ibn Sa'ad 3) Al-Waqidy 4) Al-Maudy 5) At-Thabary Nama-nama tersebut adalah sebagian dari tokoh-tokoh ilmu pengetahuan pada masa daulat Bani Abbasiyah dalam bidang...

Jawaban :
Kelima tokoh tersebut adalah sejarawan Muslim yang aktif menulis pada masa Daulah Abbasiyah. Mereka telah menghasilkan karya-karya yang sangat penting dalam perkembangan ilmu sejarah Islam.
Berikut adalah beberapa karya dari lima tokoh tersebut:
Al-Mas'udi: Mukhtasar al-Mukhabasat (Ringkasan Sejarah), Muruj al-Dhahab wa Ma'adin al-Jawhar (Lembah-Lembah Emas dan Tambang-Tambang Permata)
Ibn Sa'ad: Tabaqat al-Kubra (Kedudukan-Kedudukan Besar)
Al-Waqidy: Kitab al-Maghazi (Buku Perang)
Al-Maudy: Tarikh al-Yaman (Sejarah Yaman)
At-Thabary: Tarikh al-Rusul wa al-Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja)
Karya-karya dari kelima tokoh tersebut telah memberikan gambaran yang komprehensif tentang sejarah Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa Daulah Abbasiyah. Karya-karya tersebut juga telah menjadi rujukan bagi para sejarawan Islam selanjutnya.

Pembahasan Soal 9 :
Pada masa Abbasiyah, kemajuan ilmu pengetahuan di bidang musik juga berkembang. Sebagai bukti, ada tokoh Islam yang menciptakan alat musik Al-Qanun yang menjadi cikal bakal piano. Nama tokoh tersebut adalah...

Jawaban :
Tokoh yang menciptakan alat musik Al-Qanun adalah Ibrahim al-Mawsili. Ia lahir di Mosul, Irak, pada abad ke-9 M. al-Mawsili adalah seorang musisi, penyair, dan ahli musik Muslim. Ia dikenal sebagai pencipta alat musik Al-Qanun dan juga sebagai salah satu tokoh terpenting dalam perkembangan musik Islam.

Al-Qanun adalah alat musik dawai yang berasal dari Mesopotamia. Alat musik ini berbentuk trapesium dengan papan suara yang datar dan memiliki 81 dawai. Al-Qanun dimainkan dengan dipetik menggunakan plektrum.

Al-Mawsili mengembangkan alat musik Al-Qanun dengan menambahkan dawai-dawai baru dan mengubah ukuran serta bentuk alat musik tersebut. Ia juga menciptakan teknik-teknik baru dalam memainkan alat musik Al-Qanun.

Kontribusi al-Mawsili dalam bidang musik sangat besar. Ia telah meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan alat musik Al-Qanun dan juga telah memengaruhi perkembangan musik di dunia Barat.

Jadi, jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini adalah Ibrahim al-Mawsili.

Perlu dicatat bahwa alat musik Al-Qanun tidak sepenuhnya menjadi cikal bakal piano. Piano memiliki beberapa perbedaan dengan Al-Qanun, seperti jumlah dawai yang lebih banyak, bentuk papan suara yang lebih besar, dan teknik permainan yang berbeda. Namun, Al-Qanun dapat dikatakan sebagai salah satu pengaruh penting dalam perkembangan piano.

Pembahasan Soal 10 :
Ada beberapa sebab yang menjadikan daulah Abbasiyah akhirnya mengalami kehancuran. Namun, sebab terbesar yang mengakhiri keberadaan daulat Abbasiyah adalah....

Jawaban :
Penyebab terbesar yang mengakhiri keberadaan Daulah Abbasiyah adalah serangan bangsa Mongol pada tahun 1258 M. Serangan ini dipimpin oleh Hulagu Khan, cucu Jenghis Khan. Hulagu Khan berhasil menghancurkan Kota Baghdad, ibu kota Daulah Abbasiyah, dan membunuh Khalifah al-Musta'sim Billah.

Serangan bangsa Mongol merupakan puncak dari kemunduran Daulah Abbasiyah yang telah berlangsung selama beberapa abad. Faktor-faktor lain yang turut berkontribusi terhadap kemunduran Daulah Abbasiyah antara lain:
Kemunduran moral dan akhlak para penguasa
Dominasi bangsa Turki dalam pemerintahan
Perpecahan internal
Perang Salib
Namun, serangan bangsa Mongol merupakan faktor yang paling menentukan dalam kehancuran Daulah Abbasiyah. Serangan ini mengakhiri kekuasaan Daulah Abbasiyah selama 502 tahun dan menandai berakhirnya era keemasan Islam.
Berikut adalah beberapa dampak dari kehancuran Daulah Abbasiyah:
Terpecahnya dunia Islam menjadi beberapa negara kecil
Melemahnya persatuan umat Islam
Mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia Islam
Kehancuran Daulah Abbasiyah merupakan pukulan telak bagi umat Islam. Namun, peristiwa ini juga menjadi titik balik bagi kebangkitan umat Islam di kemudian hari.


Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak